Sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM)
Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai universitas terkenal yang berdiri di tahun 1949. Berdirinya UGM menjadi salah satu kejadian bersejarah yang dulu pernah terjadi di Yogyakarta, hingga kejadian berdirinya Universitas Gadjah Mada divisualkan dalam diorama dua. Selainnya miniatur sejarah berdirinya UGM, di diorama dua ada banyak beberapa barang peninggalan Prof. Dr. M. Sardjito, M.D., M.P.H, seorang dokter sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Menurut sejarahnya, UGM berdiri saat Belanda kembali berusaha menguasai Indonesia sesudah Jepang mundur dan mengalami kekalahan. Dulunya, UGM ialah gabungan dari beberapa sekolah tinggi satu diantaranya yaitu Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada. Di tanggal 24 Januari 1946, di Gedung S.M.T. Kotabaru diselenggarakan tatap muka dengan beberapa figur untuk mendiskusikan adanya kemungkinan berdirinya balai perguruan tinggi (universitas swasta) di Yogyakarta. Sesudah tatap muka usai, di tanggal 3 Maret 1946 di Gedung K.N.I. Malioboro diadakan tatap muka sah untuk umumkan berdirinya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada dengan sisi fakultas hukum dan fakultas kesusasteraan.
Berdirinya UGM ditetapkan lewat Ketentuan Pemerintahan Nomor 23 tahun 1949 tertanggal 16 Desember 1949, tentang Ketentuan Penyatuan Perguruan Tinggi jadi Universitas. Dan hari ulang tahun UGM diperingati tiap tanggal 19 Desember yang mana kuat hubungannya dengan peristiwa bersejarah untuk bangsa Indonesia. Dahulu, UGM cuma mempunyai enam fakultas, kegiatan perkuliahannya diadakan di Sitinggil dan Pagelaran yang memakai ruang dan fasilitas Keraton Yogyakarta. Pemberian nama ‘Gadjah Mada’ mempunyai argumen tertentu yakni mempunyai makna semangat dan ada keteladanan Mahapatih Gadjah Mada yang mempunyai tujuan untuk menjadikan satu nusantara. Nama Gadjah Mada juga ditempatkan ke filosofi universitas yang mempunyai jiwa nasional, pancasila, perjuangan, berbudaya, dan merakyat.
Jalur Masuk Universitas Gadjah Mada (UGM)
1. Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
Tahun 2022, semua pelajar SMA atau SMK masih meng ikuti SNMPTN. Tetapi di tahun 2023, SNMPTN ditukar jadi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Pelajar yang meng ikuti SNBP 2023, akan meng ikuti seleksi tanpa test dan seleksinya berdasarkan prestasi akademik, non akademik, rapor, dan ketetapan lain sama sesuai ketentuan SNBP.
2. Penyeleksian Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
Sama dengan SNMPTN, di tahun 2023 ganti nama jadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Tidak hanya ganti nama, pelajar akan meng ikuti Ujian Tulis Berbasiskan Komputer (UTBK) yang materinya berlainan dengan tahun awalnya. Tahun depannya, pelajar tidak perlu mengerjakan test potensi akademik. Tetapi cuma mengerjakan test potensi skolastik, literasi bahasa Indonesia dan Inggris.
Baca Juga : Tips Mendapatkan Beasiswa Universitas Terbaik Luar Negeri
3. Ujian Mandiri UGM-Computer Based Test (CBT)
Lajur seleksi ini memakai gabungan nilai atau skor CBT-UM UGM dan nilai UTBK SNBP. Lajur seleksi ini memberikan peluang ke lulusan SMA/SMK/MA/Paket C atau sederajat yang lulus 3 tahun akhir untuk meng ikuti penyeleksian dengan pilih 2 program studi pada Program Sarjana atau Program Sarjana Terapan.
Barisan ujian terdiri jadi 3 (tiga) tipe, yakni:
- Barisan Ujian Sains dan Teknologi (Saintek)
- Barisan Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum)
- Barisan Ujian Kombinasi (Saintek dan Soshum)
- Tiap peserta cuma bisa meng ikuti salah satunya barisan ujian, yakni Saintek atau Soshum atau Kombinasi.
Ujian Mandiri UGM-Jalur Prestasi (Penelusuran Bibit Unggul atau PBU)
Ada 4 jalur prestasi yang dibuka melalui PBU UGM baik bagi calon mahasiswa berprestasi maupun yang kurang mampu. Berikut rinciannya:
- Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM)
Jalur seleksi ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian UGM terhadap siswa dengan kemampuan akademik tinggi tetapi kurang beruntung secara ekonomi. alur seleksi ini ditujukan bagi putra-putri daerah yang memiliki komitmen tinggi dalam pembangunan, diusulkan dan dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah (Pemda), institusi pemerintah atau perusahaan yang kredibel sebagai bentuk kepedulian UGM terhadap pembangunan SDM. Program kemitraan ini mensyaratkan adanya Nota Kesepahaman (MoU) atau perjanjian kerja sama antara mitra dengan UGM. Mitra yang dimaksud dalam program ini adalah Pemda/institusi pemerintah dan/atau perusahaan yang sudah melakukan kerja sama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat).
- Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB)
Jalur seleksi ini diperuntukkan bagi siswa pemenang atau juara lomba di bidang Olahraga, Seni, dan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai program studi yang dipilih) baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional atau yang setara.
- Penelusuran Bibit Unggul SMA/MA/SMK khusus Sekolah Vokasi
Jalur seleksi ini merupakan seleksi bagi siswa-siswi SMA/SMK/MA melalui seleksi prestasi akademik sebagai upaya untuk menjaring calon mahasiswa UGM.